Kehendak Perubahan Harus Dimenangkan...!

"Masalah yang dihadapi bangsa ini bersifat fundamental dan radikal, yakni pudarnya kesadaran kebangsaan dan kacaunya pemahaman kedaulatan rakyat dalam sistem kenegaraan kita. Oleh sebab itu penyelesaiannya mutlak bersifat fundamental dan radikal pula
"

Minggu, 03 April 2011

Rizal Ramli: Seandainya Saya Jadi Gubernur DKI

Wow! Menarik juga membaca opini DR. Rizal Ramli yang berjudul: “Seandainya Saya Jadi Gubernur DKI”. Ia berandai-andai menjadi Gubernur DKI karena gregetan melihat kemacetan yang luar biasa dan banjir tidak terkendali di DKI. 

“Saya terpaksa berandai-andai karena kelihatannya tidak ada solusi dan harapan untuk menyelesaikan masalah kemacetan dan banjir. Bangsa yang tidak memiliki harapan adalah bangsa yang mandek, tidak memiliki kreatifitas dan akhirnya terperosok menjadi bangsa yang terus menerus bermasalah”, ujarnya.

Rizal Ramli mengakui bahwa dirinya bukan ahli tata kota. Tetapi menurut Rizal Ramli, sulit membayangkan bahwa hanya dengan memindahkan Ibukota, masalah kemacetan dan kesemrawutan Jakarta akan berkurang. Sekitar 20% lalulintas kendaraan dari dan ke Jakarta terkait dengan kegiatan pelabuhan Tanjung Priok. Adalah lebih bermanfaat untuk memindahkan kegiatan Pelabuhan utama Republik Indonesia ke lokasi di Propinsi Banten sehingga tekanan kemacetan lalulintas di Jakarta berkurang. Realokasi kegiatan pelabuhan tersebut juga akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya bongkar muat barang. 

Kemudian Rizal Ramli juga menyinggung soal kebutuhan terhadap transportasi publik. Menurutnya,dengan total penduduk Jabotabek sebanyak 28 juta, kebutuhan terhadap transportasi publik yang memadai harus jadi prioritas utama. Bukan sesuatu hal yang terlalu sulit untuk melakukan restrukturisasi finansial dan penyelesaian proyek monorail secepat mungkin. Program pembangunan jaringan subway, diatas maupun dibawah tanah, tidak hanya ke pusat kota tetapi lingkar-lingkar luar kota, harus dipercepat dan di perluas secara lebih agresif. Bayangkan jumlah pekerjaan yang dapat diciptakan, langsung maupun tidak langsung.

Lebih jauh dikatakan Rizal Ramli, pada tingkat nasional, prioritas pembangunan transportasi harus lebih mengutamakan jaringan transportasi publik, bukan hanya untuk transportasi pribadi. China saat ini memiliki jaringan rel kereta api total 86.000 km, dan akan bertambah menjadi 110.000 km, termasuk 16.000 km jalur kereta api berkecepatan tinggi. India memiliki jaringan rel kereta api total 63.000 km. Kedua negara tersebut memberikan prioritas utama pada jaringan rel karena kereta api adalah sarana transportasi rakyat dan barang yang paling murah. Indonesia memiliki jaringan kereta api total  6.800 km, dan yang berfungsi hanya 4.600 km. Bayangkan kalau kita membangun jalur kereta api diseluruh pulau-pulau besar Indonesia. Rakyat akan sangat bergembira, ongkos kirim barang pertanian, perkebunan, pertambangan akan sangat murah dan jutaan pekerjaan akan tercipta. 

Sedangkan solusi untuk mengatasi banjir, Rizal Ramli mengemukan salah satu solusi yang dapat dilakukan Pemda DKI adalah mengharuskan setiap tanah dan bangunan seluas 100 m2 wajib membangun sumur resapan, dan tentunya, sungai-sungai dan kali-kali di Jabotabek harus di keruk dan diperbaiki, dan perlu dibangun jaringan kanal dan bendungan untuk memanfaatkan air hujan semaksimal mungkin. Perlu dicatat bahwa sebagian besar daerah di Australia menggantungkan sumber airnya dari air hujan yang sangat jarang turun dengan curah hujan yang sangat rendah.

Namun menurut saya, sosok DR. Rizal Ramli dengan kelebihan dan kekurangannya, lebih cocok sebagai Presiden 2014. Nah! jika DR. Rizal Ramli membaca ringkasan ini, mohon untuk mempersiapkan diri anda untuk 2014, dan yakinlah jika ada dukungan yang memadai hal itu tidak mustahil untuk diwujudkan. 

Sumber: http://www.rizalramli.org/index.php?option=com_content&view=article&id=52:opiniseandainyagubdki&catid=36:categoryopini&Itemid=58


Tidak ada komentar:

Posting Komentar