Kehendak Perubahan Harus Dimenangkan...!

"Masalah yang dihadapi bangsa ini bersifat fundamental dan radikal, yakni pudarnya kesadaran kebangsaan dan kacaunya pemahaman kedaulatan rakyat dalam sistem kenegaraan kita. Oleh sebab itu penyelesaiannya mutlak bersifat fundamental dan radikal pula
"

Rabu, 19 Oktober 2011

INDONESIA ADALAH RAKSASA YANG BELUM BANGUN: Saatnya Mahasiswa Mengukir Sejarah!

SEMARANG,RIMANEWS-Dalam sebuah acara seminar bertemakan "Berdiri di Atas Kaki Sendiri: Menggagas Format Ekonomi yang Pro Rakyat" yang bertempat di Aula Gedung Profesor Sudharto Universitas Diponegoro, Semarang (17/10), ekonom senior yang sekaligus juga Ketua Aliansi Rakyat untuk Perubahan, DR. Rizal Ramli, menyerukan bahwa sudah saatnya mahasiswa Indonesia berani membuat sejarah. Setelah sebelumnya pria yang biasa disebut RR ini menceritakan tentang sejarah kebangkitan ekonomi negara-negara di Asia seperti China, Jepang, dan Malaysia ataupun Amerika Latin seperti Brasil dan Argentina, ia pun menyatakan,

"Indonesia adalah raksasa yang belum bangun. Adalah tugas kaum muda, terutama mahasiswa, untuk membangunkannya. Tidak hanya mempelajari sejarah, sudah saatnya mahasiswa yang membuat sejarah!"
Yang kontan langsung disambut oleh tepukan membahana dari sekitar 300-an mahasiswa peserta yang memenuhi aula. Selain itu RR pun menekankan pentingnya Indonesia meninggalkan sistem neoliberalisme.

"Neoliberalisme adalah suatu fundamentalisme dalam pemikiran ekonomi yang tidak kalah berbahaya dari fundamentalisme agama. Kita tidak boleh menyerahkan semuanya ke pasar bebas. Jangan hanya mengikuti logika kapitalisme yang senantiasa menekankan optimalisasi daripada profit, melainkan kita harus mulai berpikir untuk melakukan optimalisasi dalam nilai tambah. Harus ada strategi industrialisasi untuk menaikkan nilai tambah atas kekayaan bahan mentah kita sehingga mampu menciptaan lapangan kerja massal untuk puluhan juta orang.

Kalau kita melulu mengikuti sistem neoliberal ini, maka Indonesia akan terus saja bernasib seperti Philipina yang hanya mampu mengeskpor bahan mentah dan pembantu rumah tangga, selamanya tidak akan sanggup menyusul Malaysia, China, Jepang, maupun Brasil."

Adapun seminar yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Sejarah Universitas Diponegoro dengan didukung oleh Redaksi Semarang Metro harian Suara Merdeka, komunitas Salunding, dan Radio Idola ini menghadirkan pula pembicara lainnya dari kalangan akademisi Universitas Diponegoro seperti Profesor Singgih Tri Sulistiyono dari Jurusan Sejarah dan Profesor Purbayu Budi Sentosa dari Fakultas ekonomi. Sementara, Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih yang seharusnya juga hadir sebagai salah satu pembicara dikabarkan batal datang dengan alasan yang kurang jelas
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar